” Sosok si Badut, suara tawa yang keras, bunyi petasan, gelap, wajah yang tidak dikenal dan lain-lain, bagi orang dewasa merupakan sesuatu yang biasa. Bagi anak kecil hal-hal sepele itu bisa menimbulkan rasa takut, bahkan takut yang amat sangat”.
Tes IQ hingga kini masih banyak dipakai untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Namun mengukur kecerdasan dengan cara ini banyak mendapat kritik dari para ahli, pendidik, maupun orang tua, yang berpendapat bahwa tes kecerdasan ini belum sanggup mengukur potensi manusia yang kompleks dan unik.
Berdasarkan pendapat inilah Howard Gardner, Psikolog perkembangan dari Harvard University AS, melahirkan teori yang cukup kontroversial bagi lingkup pendidikan, yaitu teori kecerdasan ganda atau The Theory of Multiple Intelligence. Teori ini didasarkan atas berbagai penelitian ilmiah dari berbagai bidang pengetahuan, dari psikologi hingga antropologi dan biologi, sampai pada akhirnya Gardner memformulasikan 7 tife kecerdasan yaitu :
1. Keceerdasan Linguistik
Pada umumnya tiap orang memiliki kemampuan berbahasa, namun di antaranya ada orang orang yang mampu menguasai berbagai bahasa dengan lebih mudah dari yang lain karena memiliki kecerdasan linguistik di atas rata-rata. Orang-orang ini biasanya menyukai kegiatan membacakan cerita serta kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan kemampuannya tersebut.
2. Kecerdasan Logika-Matematika.
Kecerdasan ini menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan logika atau komputasi. Biasanya orang yang memiliki kecerdasan tinggi pada logika dan matematika dapat memproses pertanyaan yang membutuhkan logika dalam waktu yang cepat. Orang-orang ini biasanya juga mampu menyelesaikan masalah-masalah aritmatika, permainan yang menggunakan strategi dan eksperimen.
3. Kecerdasan Kinestetik.
Salah satu penemuan Gardner yang paling Controversial adalah kecerdasan bodily-kinestetid, gerakan tubuh. Menurutnya, setiap orang memiliki kemampuan untuk mengontrol gerakannya, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Namun beberapa orang memiliki kemampuan natural untuk beraksi dan bereaksi melebihi orang lain, jauh sebelum mereka melatih kemampuannya tersebut. Contoh orang yang memiliki kemampuan tersebut antara lain : Michael Jordan (pebasket).
4. Kecerdasan Spasial.
Orang yang memiliki kecerdasan spasial (ruang/tempat) ini biasanya memiliki kemungkinan membayangkan bentuk-bentuk geometric atau bentuk-bentuk tiga dimensi dengan lebih mudah. Pada anak biasanya mereka menyukai kegiatan bermain puzzle, menggambar, bermain balok atau lego serta berimajinasi membentuk bangunan-bangunan lewat permainan.
5. Kecerdasan bermusik.
Kecerdasan bermusik adalah kemampuan seseorang untuk mengenali atau menggubah sebuah musik indah. Namun, kecerdasan bermusik tidak terlalu jelas terdeteksi layaknya kecerdasan intelektual, seperti kemampuan matematika, atau logika.
6. Kecerdasan Interpersonal.
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain. Seseorang yang mampu dalam berinteraksi dengan orang lain dengan mudah, memahami orang lain serta dapat menginterpretasikan perilaku orang lain dengan benar, dapat dikatakan orang ini memiliki kecerdasan interpersonal. Orang ini baisanya memiliki peluang untuk dapat sukses menjadi politikus, ahli pidato pemimpin atau propesi lain yang membutuhkan kemampuan sosial yang baik.
7. Kecerdasan intrapersonal.
Jika seseorang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri secara lenih baik dari orang lain dikatakan bahwa orang tersebut memiliki kecerdasan intrapersonal. Kemampuan ini meliputi pemahaman terhadap diri sendiri, pemahaman terhadap perasaan yang sering dirasakan, serta pemahaman terhadap apa yang mendasari langkah-langkah yang selama ini diambil. Anak-anak yang memiliki kecerdasan yang satu ini biasanya terlihat pemalu, namun mereka sangat paham terhadap apa yang mereka rasakan.
Belakangan di tahun 1999 Gardner menemukan 2 kecerdasan lagi dari kecerdasan yang dikemukakan diatas yaitu kecerdasan naturalis dan kecerdasan eksistensialis.
Kecerdasan naturalis merupakan kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi ataui mengklasifikasi pola-pola yang terdapat pada lingkungan. Anak-anak yang sensitive terhadap lingkungan atau memiliki kecerdasan ini biasanya menyukai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan. Sedangkan kecerdasan eksistensial masih dalam penelitian para ahli dan belum terlalu dipublikasikan.
Melalui penemuannya ini Gardner menyatakan bahwa semua manusia memiliki seluruh kecerdasan ini, namun tidak ada dua orang yang memiliki orofil kecerdasan yang sama, walaupun kembar sekalipun ! dan semua ini akibat pengaruh genetik dan lingkungan yang berbeda pada setiap orang. ( Esthi Nimita Lubis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar