Minggu, 20 Februari 2011

SEK SELAMA KEHAMILAN

Kehamilan mempunyai pegaruh yang beragam terhadap aktivitas seksual”

Kehamilan mempunyai dampak yang luar biasa terhadap kondisi fisik dan psikis pada seorang wanita. Perubahan yang mencolok yang dapat kita lihat adalah kenaikan berat badan yang rata-rata 12 Kg selama kehamilan, cepat lelah, mudah pingsan, sementara perubahan psikis bervariasi mulai dari hiperemesis (mual-muntah) hingga dapat menimbulkan depresi. Namun ada juga seorang wanita yang begitu mendambakan seorang anak, sehingga kehamilan menimbulkan perasaan senang dan bahagia.

Perubahan-perubahan ini tentu saja berdampak pada aktivitas sehari-hari wanita tersebut termasuk aktivitas seksual. Hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis dasar baik bagi pria dan wanita yang jika tidak terpenuhi dapat menimbulkan ketidakstabilan emosi dan mengganggu keharmonisan rumah tangga pada yang telah menikah. Frekuansi hubungan suami istri, dikomunikasikan diantara suami dan istri sehingga suatu hubungan seksual dapat memuaskan keduanya.

Pengaruh Kehamilan terhadap aktivitas seksual

Kehamilan mempunyai pengaruh yang beragam terhadap aktivitas seksual. Pada seorang wanita mengeluh mengalami penurunann gairah seksual, namun pada wanita yang lain justru terjadi peningkatan. Memang disadari seperti telah dikemukakan diatas wanita hamil pada umumnya merasa malas untuk melakukan hubungan suami istri dengan makin membesarnya perut dan nyeri yang dirasakan saat melakukan hubungan suami istri, baik karena terjadinya orgasme, posisi hubungan seks yang tidak nyaman ataupun suami yang tergesa-gesa untuk penetrasi.

Pada pria walaupun tidak merasakan secara langsung, tetapi karena merasa takut terjadi sesuatu terhadap kehamilan istrinya, rasa iba melihat istri yang sedang hamil, gairahnya menjadi turun seiring dengan turunnya gairah seks sang istri.

Pengaruh hubungan seks terhadap kehamilan

Jika proses kehamilan berlangsung secara normal, maka tidak ada halangan untuk melakukan hubungan seks berapapun usia kehamilan ibu. Pameo yang mengatakan hubungan akan menyebabkan keguguran pada usia kehamilan muda tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Walaupun disadari sperma mengandung prostaglandin yang dapat membuat kontraksi rahim, oleh karenanya sangat dianjurkan untuk melakukan hubungan seks pada kehamilan trimester akhir untuk merangsang kontraksi rahim. Keluhan yang sering diutarakan wanita hamil saat berhubungan suami istri adalah timbulnya rasa nyeri.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan rasa nyeri diantaranya :

1. Kurang Lubrikasi (Lendir vagina)

Penyebab dari kurangnya lubrikasi (lendir Vagina) adalah wanita hamil tersebut belum terangsang sehingga produksi lendir vagina tidak maksimal. Kecemasan, rasa takut akan terjadi keguguran, penolakan seksual dan keletihan akan membuat seorang ibu hamil manjadi frigid sehingga sulit untuk terangsang. Dibutuhkan komunikasi yang baik dan keterbukaan diantara suami istri untuk mengatasi masalah ini, serta tidak kalah pentingnya adalah penjelasan dari dokter kandungan untuk memastikan kehamilan berjalan normal, sehingga tak ada halangan untuk melakukan hubungan seksual kapanpun.

2. Posisi hubungan seksual.

Wanita hamil dapat merasakan ketidaknyamanan dan merasa kurang nikmat saat berhubungan suami istri jika perutnya tertekan. Keadaan ini sering disalahartikan sebagai rasa sakit saat berhubungan seksual. Untuk menghindarinya dapat dilakukan perubahan posisi yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil.

3. Iritasi Vagina

Sering ditemui seorang ibu hamil memakai pembilas vagina untuk membersihkan lendir keputihan yang memang berlebihan pada saat hamil. Namun sering dijumpai karena tidak berkonsultasi dengan dokter kandungan, bahan yang dipakai untuk membilas terlalu keras sehingga menimbulkan iritasi vagina. akibatnya saat melakukan hubungan seksual akan dirasakan nyeri karena luka/ iritasi tersebut. Padahal keputihan yang terjadi saat hamil adalah hal yang normal dan cukup dibilas dengan air dan sering mengganti celana dalam serta menjaga kebersihan daerah kelamin.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dan diwaspadai saat melakukan hubungan suami istri selama kehamilan adalah penularan infeksi dari pria kepada ibu hamil yang berdampak pada bayi yang kita kenal dengan penyakit menular seksual yaitu sifilis, gonorea, chlamidya, herpes, AIDS, bacterial vaginosis, hepatitis, kondiloma akuminata, kandidiasis dan toksoplasma vaginalis.

Infeksi sifilis dapat menyebabkan sifilis congenital pada bayi, keguguran dan kematian bayi.

Infeksi gonorea dapat menimbulkan keguguran dan gonorea pada mata bayi akibat persalinan.

Herpes dapat menimbulkan kematian bayi,

Hepatitis dapat menular ke bayi

Bacterial vaginosis dapat menyebabkan ketuban pecah dan persalinan prematur

Kondiloma dapat menyebabkan infeksi pada tenggorokan bayi yang menimbulkan perlengketan dan kematian.

Tidak ada komentar: